Iman itu tidak cukup hanya keyakinan di hati

Sebaik baiknya kebaikan yang harus kita tahu bahwa iman itu tidak cukup hanya sebuah keyakinan dihati, jika iman itu hanya cukup menjadi sebuah keyakinan dihati kita termasuk orang yang tertipu untuk selamanya. sebab iman yang seperti itu hanya sebuah lafal yang menjadi ucapan hati.

Yang sesungguhnya iman itu harus diwujudkan dalam bentuk pekerjaan hati dan angan-angan yang selalu dihadapkan kepada Allah. jika angan dan hati tidak diberi pekerjaan bisa membuat terbalik semua peribadahan. angan dan hati itu menjadi tidak terkendali dalam beribadah kepada Allah dan hanya akan menyekutukan Allah dengan apa yang diangankan dan yang sedang ada dihatinya saat itu.
(sumber:kitab tsamrotus syariah)

Saya yakin kepada Allah, sangat yakin kepada Allah, sangat amat yakin banget-banget kepada Allah. iya dan iya itu baru sebatas lafal dari hati. Buktinya sekedar lafal apa? yang terjadi berkebalikan, saat kita sholat hati kita angan kita cenderung keluar dari keharusan kita menghadap-Nya. kita mengangankan makanan sehari-hari, aneka masalah seperti bumbu yang menggiurkan untuk kita angankan. aneka keinginan kita menjadi lauk yang lezat untuk kita angankan. runyam semua ibadah kita dan anehnya tidak kita hiraukan masalah yang begitu besar ada dalam ibadah kita. apa mau ini terjadi hingga kita meninggal nanti? bisa jadi besok atau detik nanti kita dipanggil-Nya. lalu kapan kita bisa benar-benar lurus menyembah-Nya?

Seharusnya kita tahu siapa yang sedang kita sembah, siapa penguasa langit dan bumi, siapa penguasa hari hisab. lagi-lagi iman kita dipertanyakan.

inilah yang menjadi perbedaan antara iman dan membawa iman, jika hanya iman iman iman itu baru buah bibir dari hati, belum ditancapkan kedalam dasar hati untuk selalu membawa iman. untuk selalu mengokohkan iman. yang sebenarnya hanya masalah pembiasaan hati untuk mengingat sang pencipta. sepele namun sungguh perbedaannya jauh. antara iman dan membawa iman.

jika hanya iman hati ini masih berbasa-basi untuk mengagungkan-Nya, jika hanya iman hati ini masih belum bisa terkendali untuk selalu menghamba. jika hanya sekedar iman hati kita masih dipertanyakan dalam beribadah kepada-Nya.

Hati itu butuh pekerjaan untuk tetap terisi dengan iman, bukan hanya sekedar keyakinan tapi juga diikuti pebuatan dari hati tuk selalu mengagungkan-Nya.

wallahu a’lam

Dipublikasi di Masa depan Dunia akhirat | Tinggalkan komentar

Abadi

Suatu saat dunia akan mengalami kehancuranya,jasad akan membusuk dalam tanah, orang yang kita cinta akan pergi, hiburan yang kita dapatkan setiap hari akan hilang, kenikmatan akan dicabut, kesenangan akan pudar, semua ciptaan yang ada didunia akan musnah dan semua akan kembali. Semua hanya sementara.

Tapi ada satu dari diri kita yang akan abadi ruh manusia akan abadi. Dan apabila ruh itu abadi, tidak ada yang bisa menyelamatkan dari semua guncangan jalan selain Allah.

Tidak ada satupun yang bisa menyelamatkan dari semua itu kecuali dengan izin Allah. Jika ruh itu abadi, hanya satu hal yang dapat di lakukan oleh ruh yang abadi. Mahabbah kepada Allah dan tidak menduakan-Nya, merasa rendah dibawah kekuasaan-Nya dan takut hanya kepada-Nya.

Dunia ini tempat bagi ruh untuk belajar, belajar untuk mahabbah kepada Allah, belajar untuk takut kepada Allah, belajar untuk merendah dibawah pimpinan Allah.

Hanya kepada Allah tempat berlindung hanya kepada Allah tempat meminta pertolongan, hanya kepada Allah kita meminta ditunjukkan jalan yang lurus. Sedangkan mahabbah itu suatu yang abstrak, hanya bisa dilakukan oleh hati dan ditunjukkan dengan kepatuhan.

Sorga itu abadi, dan neraka itu juga abadi. Al-Qur’an memberikan petunjuk yang benar, dan tidak ada satupun ayat yang mengatakan bahwa neraka dan sorga itu sementara. Dan jika kita masuk neraka itu juga akan berlaku selamanya, jika sorga juga selamanya. Dan adanya syafaat hanya jika mendapatkan izin dari Allah.

Perwujudan dari cintanya ruh kepada sang Kholik itu seperti apa? Sama halnya seperti pekerjaan untuk malaikat. Jika manusia berzikir kepada Allah, malaikatpun juga bertasbih kepada Allah. Sedangkan pantangan ruh adalah Kesombongan dan menyekutukan Allah.

Dipublikasi di Masa depan Dunia akhirat | Tinggalkan komentar

Takut kepada Allah

Hidup bukan hanya untuk itu, lahir kedunia bersekolah, mencari pekerjaan, menikah, berkeluarga, mempunyai keturunan, hingga meninggal. tak terasa kita hanya berkutat didunia nyata terlena dengan ini itunya dunia tanpa mencari ilmu untuk mendekat kepada Allah.

Bukan dipandang jabatan dan harta, bukan dipandang gelar, bukan dipandang kepintarannya dan bukan kecerdasannya, bukan dipandang keampuhan dan kesaktiannya. semua itu hanya anugrah yang dititipkan Allah.
Orang hebat adalah orang yang bisa menjadi kekasih Allah dan menjadikan Allah sebagai kekasihnya.

Allah maha adil. kita yang hanya orang biasa, diberi hak yang sama untuk mendekat kepada Allah.
Sama seperti rosulnya, sama seperti nabinya, sama seperti walinya, sama seperti ulama, sama seperti kiyai, sama seperti orang yang paling kaya, sama seperti orang yang paling cerdas. dan tidak pandang bulu, siapa pun dia.

Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan.(QS:72:13) takut hanya kepada Allah.

Takut juga berimplikasi terhadap dua hal dhohir dan batin, takutnya dhohir kita mengerjakan semua perintahnya dan menjauhi semua larangannya. takutnya batin kita akan selalu mengingat Allah setiap saat.

Dipublikasi di Masa depan Dunia akhirat | 3 Komentar

Zero Emotion

Emosi Sumber Berbagai Penyakit, emosi akan bergolak dikarenakan dua hal; kegembiraan yang memuncak dan musibah yang berat. Dapat digambarkan secara sederhana semua yang berlebih dari luapan perasaan (kesenangan, kesedihan, ketakutan, dll) akan menyebabkan emosi.
Siapa yang mampu menguasai perasaannya dalam setiap peristiwa, baik yang memilukan dan juga menggembirakan, maka dialah orang yang sejatinya membawa kekukuhan iman dan keteguhan keyakinan. Karena itu pula, ia akan memperoleh kebahagiaan dan kenikmatan sebab rasa cintanya kepada Allah melebihi cinta kepada makhluk.
Allah swt menyebutkan bahwa manusia adalah makhluk yang senang bergembira dan berbangga diri. Namun Allah juga menyebut, ketika ditimpa kesusahan manusia mudah berkeluh kesah, dan ketika mendapat kebaikan manusia sangat kikir. Akan tetapi, tidak demikian halnya dengan orang yang khusyu’ dalam shalatnya. Itu karena merekalah orang-orang yang mampu berdiri seimbang di antara gelombang kesedihan yang keras dan dengan luapan kegembiraan yang tinggi. Dan mereka itulah yang akan senantiasa bersyukur tatkala mendapat kesenangan dan bersabar tatkala berada dalam kesusahan.
Emosi yang tak terkendali hanya akan melelahkan, menyakitkan, dan meresahkan diri sendiri. Sebab, ketika marah, misalnya, maka kemarahan akan meluap dan sulit dikendalikan. Dan itu akan membuat seluruh tubuhnya gemetar, mudah memaki siapa saja, seluruh isi hatinya tertumpah ruah, nafasnya tersengal-sengal, dan ia akan cenderung bertindak sekehendak nafsunya. Adapun saat mengalami kegembiraan, ia menikmatinya secara berlebihan, mudah lupa diri, dan tak ingat lagi siapa dirinya.
Jika kita emosi, dapat diibaratkan terjadi ledakan besar dari dalam diri, sehingga menyebabkan tubuh tidak kuat menerima imbas dari ledakan tersebut, dan ledakan ini membawa efek negatif yang sifatnya merusak. Selain kepada diri sendiri efek negatif dari emosi juga dapat berimbas/menyalur kepada orang lain, baik itu bathin maupun zahir. (misalkan kepada keturunan ataupun kepada orang yang diemosikan)
Setitik emosi akan melalaikan kita dari mengingat Allah, sehingga membuat diri kita jauh kepada Allah. Jika kita jauh dari Allah lalu siapa yang akan mendekat?
Emosi memiliki tingkatan, hal yang paling sederhana dapat kita contohkan ketika kita memiliki keinginan akan suatu hal dan jika itu berlebih akan menjadikan emosi akan tujuan. Jika tidak terpenuhi keinginan kita, akan menjadikan berbagai macam penyakit pada tubuh baik yang bathin maupun zhahir.
Jauhi emosi, karena emosi itu menutup diri kita dari kebenaran Allah dan menjadikan banyak penyakit bersarang ditubuh kita.

download:

http://www.ziddu.com/download/10474854/Emotionbagiygmembawaiman.rtf.html

Dipublikasi di Masa depan Dunia akhirat | Tinggalkan komentar

Cinta (Mahabbah) kepada Allah

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, maha pengasih Allah yang telah menciptakan kita, memberi kita kehidupan, memberi kita materi, menciptakan semua yang ada dibumi ini, menumbuhkan tumbuhan untuk makan, menciptakan air untuk minum, menciptakan udara untuk bernafas.
Bukankah kita menggunakannya setiap saat, kenapa tidak mencintai Allah melebihi apa yang diberikan, melebihi udara yang kita hirup melebihi semua makhluk yang ada dibumi ini.
Cinta yang tanpa pamrih, tanpa emosi, tanpa kesombongan, tanpa paksaan, tanpa ada batasan akhir hayat kita, cinta yang senang hati, cinta yang merendah, cinta yang netral dari segala penyakit hati.
Ketika cinta melanda, kita akan menyenangi penyakit, kita akan menyenangi hidup, kita akan menyenangi kematian, kita akan menyenangi segala masalah yang ada dibumi ini. Semua terkalahkan oleh cinta kepada Allah.
Tidak ada emosi, tidak ada benci, tidak ada kesedihan dihati, karena memang tidak ada lagi tempat. semua tempat dihati telah terpenuhi dengan cinta kepada Allah.
Kita akan mengingat Allah disetiap saat, perhari perdetik, dalam semua hal, kita akan bekerja dengan senang hati untuk mencari nafkah. bukan kita berzikir menetap disuatu tempat yang sepi dan melalaikan semua pekerjaan kita, bukan kita sujud hingga sakit kepala kita. Tetapi kemanapun kita melangkah dengan senang hati kita mengingat Allah.

download:

http://www.ziddu.com/download/10474796/manisnyaimanmembawaindahnyaislam.rtf.html

Dipublikasi di Masa depan Dunia akhirat | Tinggalkan komentar

Membawa Iman (Tauhid)

Berbagai konsep telah banyak kita dengar, tentang iman. Sebuah keyakinan kita akan Allah, bersaksi kita bahwa tidak ada yang layak disembah selain Allah, Sungguh susah membahas tentang 2 hal yang kelihatan dan tidak kelihatan seperti ini. Kenapa kita menganggap iman itu kelihatan dan tidak kelihatan? Apakah bisa disebut beriman jika hanya mulut yang berbicara dan anggota tubuh yang bergerak, sedangkan hati tidak mengakui dan menentangnya.
Jadi intinya iman itu adalah pekerjaan jasmani dan ruhani yang sangat luas cakupannya, dhohir dan batin, keyakinan kepada sang kholiq. Jika kita beriman, jasmani akan melakukan semua hal yang berkaitan dengan yang diimaninya. Sebuah konsekuensi tentunya untuk kewajibannya, aturannya, tatacaranya, semuanya. Sedangkan ruhaninya mendampingi pekerjaan jasmani dengan caranya sendiri.
Bagaimana pekerjaan untuk ruhani ini yang susah dijelaskan dan diaplikasikan. Karena tidak masuk wilayah akal lagi.
Pekerjaan ruhani didalam Al-Quran adalah berzikir atau mengingat, Mengingat biasanya kita mewujudkan dalam bayangan tentang suatu hal, ingat makan, ingat rumah, jadi angan-angan didalam otak dan mata hati yang bekerja. mengingat Allah, dapat diibaratkan tujuan kita mengingat adalah Allah, sedangkan kita bisa mengenal Allah hanya terbatas hingga sifat-Nya.
Lalu bagaimana cara kita mengingat jika tidak ada obyek didalam mengingat, kita hanya bisa menjadikan sifat-Nya sebagai batas akhir untuk ingat, mengingat hingga menyentuh sifat. Inilah batasan paling tinggi untuk iman, tujuannya hingga mencapai sifat.
Banyak wacana tentang pekerjaan ruhani, tetapi semua susah untuk dilakukan, karena berhubungan langsung dengan Allah, jika hanya belajar dari kitab-kitab ulama dahulu, dapat diibaratkan kita meraba-raba hal yang tidak kelihatan.
Bagaimana zikir bisa sampai ketujuan, adalah PR bagi semua makhluk. ada yang tersangkut, ada yang tersesat, ada yang terbelokkan, ada yang terpatahkan ditengah jalan. Semua mencari jalan yang lurus.
Apakah hanya dengan kata yakin yang kita raba adalah benar adalah sebuah kebenaran? Tanpa mengetahui fakta atas kebenaran kita tidak akan tahu. Sedangkan fakta yang diberikan Allah kepada kita berupa kitab Al-Qur’an. Kitab yang akan terjaga hingga hari kiamat. Hanya Allah yang maha benar, (Haq anil haq) manusia tempatnya salah. Kebenaran untuk kita bersifat relative (kebenaran yang bisa dibuat-buat). Jadi jangan menggunakan kebenaran manusia.
Tulisan ini jika saya teruskan susah menemukan titik temu karna bukan wilayah akal, yang pasti harus menggunakan kebenaran Allah, karena yang maha benar hanya Allah.

Dipublikasi di Masa depan Dunia akhirat | Tinggalkan komentar

Lurusnya Ibadah

Jalan yang akan kita tempuh setelah kehidupan ini masih panjang hingga hari kiamat tiba, kita tidak akan ingin bila perjalanan setelah ini menjadikan kita sengsara untuk selamanya.
Ujian ini hanya sebentar saja tetapi jika kita gagal melaluinya akan menyesal selamanya, untuk itu segala ibadah dilakukan baik itu yang diwajibkan atau yang disunahkan. Berbondong-bondong kita mengerjakan amalan, sholat lima waktu, puasa, hingga pergi haji.
Antara jasmani dan ruhani saling melengkapi satu sama lainnya. kita tidak mau disebut orang munafik jika hanya jasad saja yang melakukan ibadah padahal hati kita, pikiran kita masih berkutat tentang masalah kita sendiri, dua-duanya harus berjalan bersama. jasad kita beribadah dengan aturannya sedangkan ruhani kita juga beribadah dengan aturannya sendiri.
Misalkan untuk jasad ketika sholat: berwudhu-suci dari hadas besar maupun kecil, mengenakan pakaian yang menutup aurat, semua harus tertib sesuai dengan rukun ketentuan sholat.
Sedangkan hati dan pikiran kita juga ingat kepada Allah tidak putus hingga menyentuh sifat-Nya, dengan merasa hanyalah sebagai makhluk yang tidak punya daya dihadapan kebesaran-Nya. Ruh kitapun bedzikir menghadap kepada-Nya.
Kita tidak memikirkan Ganjaran atas ibadah, Kita tidak memikirkan makna bacaan yang kita baca, tidak kita mengingat suami, anak ataupun istri kita, tidak kita menginginkan sorga ataupun neraka.
Yang ada difikiran dan hati hanyalah Allah yang maha besar, sedangkan kita menghadap dengan seluruh kerendahan kita.
Sombong kiranya kita menghadap dengan memikirkan bacaan kita beserta maknanya, tetapi melalaikan Allah.
Baik itu berpuasa, berhaji juga melakukan ibadah yang lain sama, jasadnya sesuai aturan jasad, sedangkan ruhaninya berzikir mengingat Allah.
Ketika kita mati, jasad akan menjadi tanah, sedangkan yang melanjutkan perjalanan berikutnya adalah ruh kita. Ibadah jasad telah usai, sekarang tinggal ruh yang melanjutkan ibadah dan akan melanjutkan kealam berikutnya (alam kubur).
Di alam kubur kita melakukan ibadah untuk menunggu datangnya hari kiamat, dengan nikmat ataupun dengan siksa. Jika ruh beribadah, kita akan mendapatkan nikmat, jika ruh tidak beribadah kita akan mendapatkan siksa.
Kiamatpun tiba, kita akan dibangkitkan untuk memulai hisab. segala amal didunia akan dimintai pertanggungjawaban. Jika jasad dan ruhani kita berdzikir dan dihadapkan kepada Allah (membawa iman) akan mudah kita melewatinya.
Semoga ini bukan sekedar wacana tetapi menjadi pegangan kita bersama. Amin.

Dipublikasi di Masa depan Dunia akhirat | Tinggalkan komentar

Sedikit Pengabdian

Inti dari semua ibadah adalah tauhid (mengesakan sang kholiq), ini adalah bentuk pengabdian makhluk kepada penciptanya. Antara syariat, hakikat, tarikat, ma’rifat semua harus berjalan beriringan dan didampingi dengan tauhid.
Hal yang kita anggap sepele tentang mengingat sang kholiq ternyata tidak semudah itu dapat kita pegang, diantara rutinitas keseharian yang begitu padat, diantara kegiatan, kesenangan, kegembiraan hati, kesedihan yang ada setiap hari setiap detiknya, hanya berapa persen saja kita mengingat Allah.
Bahkan ketika kita melakukan sholat yang sangat jelas-jelas sekali menyembah-Nya melakukan hubungan dengan-Nya kita tidak mengingat sepenuhnya, keliaran otak kita sendiri tidak dapat kita kendalikan.
Seolah kita menyepelekan sholat tanpa mengingat kepada siapa kita menghadap, aneka masalah yang telah kita alami tentang kejadian, cerita masa lalu, pikiran tentang masa yang akan datang, tentang planning-planning yang kita persiapkan telah menyita sebagian besar perhatian kita.
Tanpa sadar kita pun berbelok dari niat sholat menghadap sang kholiq, menjadi memikirkan masalah diri kita sendiri. Sekali lagi kita terjebak didalam lubang yang sama setiap hari, setiap sholat, setiap menit, setiap detiknya.
Sebenarnya kita sadar melakukan kegagalan tiap hari tiap menit tiap detiknya untuk mengingat, untuk mengesakan-Nya, lalu kita pun belajar hingga mati dimakan usia untuk mendekat kepada sang kholiq.
Sebenarnya jalan untuk mendekat telah di ajarkan Allah melalui lantaran malaikat jibril kepada Nabi Muhammad SAW, satu jalan yang telah dibangun tinggal kita tempuh, jalan ini pula yang telah diikuti oleh para aulia, waliyullah yang berpegang teguh dijalan Allah.
Apakah bisa kita mendekat kepada Allah tanpa mengikuti jalan yang telah ditempuh oleh Rosul dan semua utusan-Nya? Jika ada jalan yang mudah mengapa menempuh yang lebih susah? Apakah bisa kita mendekat tanpa didampingi guru yang jelas silsilahnya dari Rosul? Walaupun membaca ribuan buku, kecil kemungkinannya kita bisa mendekat. Yang ada kita tersesat menempuh jalan dengan tujuan yang salah.

Dipublikasi di Masa depan Dunia akhirat | Tinggalkan komentar

Mempetaruhkan nama besar harus dengan kredibilitas besar pula

Strategi positioning memang adalah sebuah tindakan yang nyata dan dapat dijadikan cambuk keberhasilan tapi apakah semudah itu merealisasikan dengan segala konsekuensi didalamnya.
Ada lima pilar yang harus di bentuk untuk menghindari kekecewaan orang yang masuk kedalam sistem, jika salah satu darinya ditiadakan maka bukan hanya nama yang akan hancur tetapi juga dapat mengakibatkan kerugian dari berbagai sisi:
1. Reliability : Sejenis kapabilitas untuk memberikan apa yang dijanjikan – dengan andal dan tepat serta akurat. Memberikan slogan yang berbunyi “kami adalah sekolah dengan reputasi internasional”, namun ternyata gagal melakukan proses pendidikan secara memadai tentu mengindikasikan pemberian layanan yang tidak reliabel atau tidak andal. Membangun sebuah sistem harus terstruktur dan mengembang tidak ada yang langsung besar, semua butuh proses memulainya dari sistem dengan sekala kecil seperti pertumbuhan sebuah pohon. Jika berdirinya instan jatuhnya juga instan. Pohon akan rapuh dan mempunyai banyak kelemahan. Diskrepansi atau kesenjangan antara yang dijanjikan dengan kenyataan merupakan elemen pertama yang dengan segera akan membuat pelanggan kecewa. Sebab itulah, jangan pernah memberikan janji-janji kosong yang tidak reliabel.
2. Assurance: Kemampuan untuk memberikan sesuatu yang dapat dipercaya dan terjamin keandalannya.
3. Tangible: Aspek yang berkaitan dengan fasilitas fisik/peralatan serta penampilan personal dari penyedia layanan.
4. Empati: Tingkat kepedulian dan perhatian (care) yang diberikan oleh penyedia jasa kepada penerima jasa.
5. Responsive: Kemampuan untuk membantu penerima jasa dan memberikan layanan yang cepat serta responsif. Keluhan yang datang dari penerima jasa semestinya direspon dengan cepat dan tepat sasaran.
Dalam era nabi Muhammad dahulu juga sudah menggunakan positioning dalam menjalankan usahanya, Beliau sendiri terkenal dengan sebutan al-amin (Orang yang dapat dipercaya). Sebegitu besarnya nama beliau dimata orang arab memberikan pengaruh pada kehidupan keseharian, Segala tindak-tanduk beliau akan di awasi dan diuji oleh semua orang, ini merupakan konsekuensi besar dalam menjalankan segala kebijakan yang dilakukan. Dapat kita bayangkan jika seandainya sebutan tersebut melekat pada diri kita, dan kita tidak mampu menjaganya oleh masyarakat akan diberikan sanksi sehingga akan menjadikan kita lebih tidak dihargai dibandingkan orang lain.
Lebih baik mempertahankan sistem dan membuatnya baik dari dalam sehingga dengan sendirinya lingkungan akan memberikan apresiasi kepada kita berupa penilaian-penilaian.

Dipublikasi di Masa depan Dunia | Komentar Dinonaktifkan pada Mempetaruhkan nama besar harus dengan kredibilitas besar pula

Efektifitas Sebuah Pohon

Manusia hewan dan tumbuhan, tiga komponen penting yang membuat dunia hidup dan penuh warna. Dari ketiga jenis makhluk hidup ini tumbuhanlah yang mempunyai manfaat paling nyata dan paling banyak bagi makhluk yang lainnya, Dapat mengambil manfaat dan mempelajari bagaimana tiap-tiap bagian dari tumbuhan mempunyai kegunaan yang bermacam-macam.
Mulai dari biji, biji mempunyai kelengkapan yang di turunkan dari pohon induk yang pertama yaitu faktor gen, antara biji yang satu dengan lain mempunyai perbedaan di dalamnya, baik berupa sifat dan karakternya. Biji di lindungi oleh cangkang yang kokoh, ini berfungsi melindungi interferensi biji dari luar, di luar cangkang ada lapisan daging buah, berisi nutrisi yang di butuhkan tanaman untuk tumbuh, kelengkapan ini diberikan dari pohon induk dan mempunyai manfaat untuk mempersiapkan biji memulai kehidupan yang baru seperti semua siklus kehidupan.
Tumbuhan membutuhkan tempat yang cocok untuk dapat tumbuh, air dari tanah, cahaya matahari dan udara merupakan komponen penting bagi tumbuhan untuk berkembang. Biji dapat hidup bertahan berbulan-bulan tanpa mendapatkan nutrisi dari luar. Tidak semua biji mempunyai kelengkapan yang bagus, ini tergantung bagaimana pohon menurunkan kelengkapannya pada biji.
Biji memerlukan beberapa paramenter lingkungan agar dapat mempersiapkan diri untuk tumbuh, Tumbuhan biji akan tumbuh jika ada air dan suhu yang sesuai dengannya. Secara sederhana biji akan mulai membuat perubahan melepaskan diri dari cangkang yang melindunginya dengan menjulurkan akarnya sebagai modal untuk menyerap air ke dalam tanah. Kokohnya cangkang akan menguji segala daya upaya dari biji. Setelah dapat mendobrak cangkang perlahan akar mencari air, dengan proses yang sedemikian rupa dia membuat celah yang akan membuatnya mendapat makanan. Biji menancapkan akarnya kebawah seakan tahu bagaimana tugasnya, sedikit demi sedikit perlahan tapi pasti mengumpulkan segala daya untuk dapat keluar dari ruang lingkupnya.
Air dan mineral berada dalam tanah, dengan menancapkan akarnya ke bumi dan menambah cabang-cabang serabut akar tumbuhan menyerap air dan mineral yang dibutuhkan agar mendapat hasil yang lebih besar sesuai kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang. Setelah akar sudah tertancap tumbuhan menyiapkan komponen lainnya untuk membantu proses penyerapan pada tanah. Proses ini berbanding lurus dengan perkembangan dari komponen tumbuhan yang lain, singkatnya tumbuhan dapat menyesuaikan bagaimana perkembangan tubuhnya disesuaikan dengan air dan mineral yang didapatkan dari dalam tanah.
Komponen berikutnya adalah daun, daun lebih dulu keluar dari pada batang ini berfungsi untuk dapat membantu akar menyerap air dari dalam tanah, daun akan keluar melaksanakan tugasnya mendapatkan cahaya matahari, energy untuk mengolah hasil makanannya dari akar dan sebagai alat untuk bernafas, melalui akar mineral dibawa naik kedaun dan oleh zat hijau daun makanan diolah dengan bantuan cahaya matahari.
Klorofil (zat hijau daun) adalah bahan utama yang menghasilkan warna hijau. Klorofil adalah sebuah pigmen yang terkandung dalam kloroplas dan tersebar dalam sitoplasma atau sel-sel tanaman. Pigmen-pigmen ini menyerap cahaya yang berasal dari matahari dengan mudah, tetapi hanya memantulkan warna hijau. Hal ini menyebabkan warna hijau pada daun dan terpenuhinya kelangsungan sebuah proses pengolahan makanan yang sangat menentukan, yang dikenal dengan nama “fotosintesis”.
Dalam fotosintesis, tanaman memanfaatkan sinar matahari, yang terdiri dari kombinasi berbagai warna (spektrum). Perbedaan tingkat energi warna sangat penting bagi tanaman, karena mereka memerlukan sejumlah besar energi untuk melangsungkan fotosintesis. Untuk itu, selama fotosintesis berlangsung, tanaman menyerap cahaya matahari dengan tingkat energi tertinggi di sekitar ujung ultraviolet dari spektrum. Daun melakukan semua proses ini melalui pigmen klorofil yang terdapat dalam kloroplas.
Tanaman membutuhkan energi yang cukup untuk dapat melakukan fotosintesis, yaitu tingkat energi partikel cahaya yang akan diserap oleh klorofil. Proses fotosintesis dimulai saat tanaman, dengan energi yang diterimanya dari partikel sinar, menguraikan molekul air menjadi molekul oksigen dan hidrogen. Hidrogen bereaksi dengan karbon dalam gas karbondioksida untuk membentuk getah, yang penting bagi kelangsungan hidup tanaman. Dengan kata lain, tanaman memproduksi makanannya sendiri. Di sisi lain, oksigen yang tidak terpakai, dilepaskan ke udara. Sebagian besar oksigen dalam atmosfer yang kita hirup diproduksi dengan cara seperti itu.
Proses fotosintesis pada tanaman menghasilkan karbohidrat, Zat yang dihasilkan selama proses fotosintesis sangat penting bagi tanaman itu sendiri untuk dapat tumbuh.
Komponen selanjutnya adalah batang. Setelah daun mengembang sehelai demi helai, tumbuhan perlu batang untuk menegakkan daunnya. Batang dapat melebarkan daun sehingga tumbuh keatas untuk mencari sinar matahari yang diperlukan tumbuhan. Dengan kokoh berpegang pada akar tumbuhan mampu bertahan dari angin dan hujan yang menerpa.
Dengan akar yang semakin dalam masuk kedalam tanah, batang yang semakin kokoh dan daun yang semakin lebat. Tumbuhan menghasilkan oksigen dari hasil fotosintesis menyerap karbondioksida air mineral dalam tanah.
Tanaman mulai menyimpan cadangan makanan untuk mempersiapkan generasi penerusnya. Dimulai dari bunga, bunga berfungsi sebagai tempat bertemunya antara benang sari dan putik (bakal buah), Ada banyak cara untuk menghasilkan penyerbukan ada yang dengan bantuan hewan dan ada dengan bantuan angin. Bunga mempunyai warna yang beraneka ragam, memberikan keelokan tersendiri bagi yang melihatnya. Setelah benang sari dan putik bertemu bunga akan berubah menjadi buah. Nutrisi dan mineral dari pohon akan di berikan kepada biji buah sebagai penerusnya.

Dipublikasi di Masa depan Dunia | Komentar Dinonaktifkan pada Efektifitas Sebuah Pohon